Log in
Search
Like This
Latest topics
artis dadakan
Mon Oct 18, 2010 11:33 pm by zhang xin yu
https://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.wartakota.co.id%2Fdetil%2Fberita%2F31422%2FBanjir-Rendam-Ratusan-Rumah-Warga&h=52526
liputan banjir nasio oleh warta kota
liputan banjir nasio oleh warta kota
Comments: 4
Janin 17 Pekan Ternyata Sudah Bisa Tersenyum
Tue Oct 12, 2010 1:24 pm by ♥koplak♥
REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Senyum berseri-seri begitu jelas terlihat. Tampak, dia seperti sedang merasakan kegembiraan. Itulah ekspresi yang terlihat dari dirinya.
Sangat menakjubkan. Mungkin itu kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan setelah melihat sosok tersebut. Senyum itu bukan mengembang dari sosok seorang anak, bayi, apalagi orang dewasa. Senyum itu terlihat dari wajah janin yang …
Sangat menakjubkan. Mungkin itu kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan setelah melihat sosok tersebut. Senyum itu bukan mengembang dari sosok seorang anak, bayi, apalagi orang dewasa. Senyum itu terlihat dari wajah janin yang …
Comments: 1
Social bookmarking
Bookmark and share the address of Nasio Forum on your social bookmarking website
Bookmark and share the address of Nasio Forum on your social bookmarking website
Pandangan pada musik Indonesia saat ini.
2 posters
Page 1 of 1
Pandangan pada musik Indonesia saat ini.
Berikut ungkapan dari beberapa musisi tanah air.
Armand Maulana: "Kami prihatin dengan musik Indonesia sekarang, musik Indonesia sekarang kebanyakan menye-menye semua, tapi gue nggak bisa menyalahkan, siapa sih yang nggak mau dapat uang, karena yang laku kan lagu-lagu yang kaya gitu"
Gilang Ramadhan: "kualitas musik di luar negeri jauh lebih maju daripada di Indonesia"
Ridho Slank: "Musik Indonesia sedang mengalami degradasi. Wah, gue nggak bisa ngomong apa-apa. Gue malu ngeliatnya"
Kikan Cokelat: "Prihatin dengan perkembangan musik dalam negeri, Kalau gue ngelihat acara-acara musik seperti sekarang cukup menyedihkan. Kayaknya gampang banget mau jadi artis, gue lihat sih agak kurang sehat"
Tohpati: "kualitasnya kalau menurut saya agak menurun, jangan terlalu banyak orang yang nyari duit dari musik yang asal-asalan. Mestinya dibalik,harus dipelajari musiknya dulu, baru nyari duit, Pengennya sih lebih bagus aja,sekarang lagi benar-benar terlalu membego ya, kualitas memang satu hal yang harus dikejar dari industri musik kita sekarang ini"
Dwiki darmawan: "kualitas musik pop Indonesia dinilai menurun kualitasnya di segi lirik"
Tompi: ""Industri musik kita secara kuantitas berkembang sangat pesat tetapi tidak diimbangi kualitasnya, label besar tidak berani menggarap artis/band diluar genre pop yg laku di pasar, sehingga tidak heran banyak sekali pendatang baru bermunculan dan tiba-tiba populer karena lagu-lagunya
disukai masyarakat, meskipun miskin dalam artian kualitas musikalnya"
David Naif : "Teman ada yang curhat mereka (band non Melayu) diketawain sama produser karena lagunya nggak seperti ST-12 dan Hijau Daun, Jadi produser nggak ngembangin artisnya malah dibatasi, dibikin sama semua. Kan aneh, pilihan musik orang beda-beda malah dibikin sama,"
Yovie widiyanto : “AMI adalah Anugerah Musik Indonesia, bukan Anugerah Musik Melayu!”
Dan berikut dari pelaku industri musik Indonesia.
FARIZ RM : Salah seorang arsitek musik pop Indonesia
KRISNA J. SADRACH : Pemain bass sekaligus leader band thrash metal pionir Suckerhead yang juga berprofesi sebagai Produser Musik
DUTO SULISTIADI : General Manager Production SCTV
BHITA HARWANTRI: Music Director I-Radio FM Jakarta
------------------------------------------------------------------
Duto: Sebenarnya mayoritas masyarakat kelas bawah kita itulah yang membeli musik Indonesia, entah itu rekaman versi bajakan atau orisinalnya. Kalau yang kelas menengahnya mungkin mereka sudah mampu beli iPod, tinggal copy musiknya selesai. Begitu juga mereka yang mengirim sms ke radio dan TV, mendownload RBT, masyarakat kelas bawah.
[b]Fariz: Mungkin perkembangan teknologi juga berdampak di sini. Dulu rekaman masih sulit dan mahal sehingga setiap masuk studio rekaman musisinya harus bertanggung jawab moral terhadap karyanya. Sekarang semua komputer bisa memuat software studio, Makanya saya sering bilang jaman sekarang kita kekurangan pemusik yang memang benar-benar pemusik. Sekarang tolok ukurnya popularitas, semua orang ingin masuk televisi.
Krisna: Gue punya pengalaman yang membuat gue agak shock. Dua tahun terakhir ternyata banyak band atau artis yang sama sekali nggak punya konsep saat masuk ke studio rekaman. gue tanya kalian maunya seperti apa musiknya? Referensinya apa? Baru nanti gue kembangkan. Yang terjadi belakangan ini sering, bukan sedikit ya, mereka bilang, Terserah aja deh, Mas. Yang penting gue bisa ngetop! Itu nggak pernah ada jaman kita dulu. Jadi dibebankannya ke gue [Tertawa]. Bagaimana caranya membuat mereka bisa ngetop? [Tertawa]. Gue jawab, Kalau gue bisa, gue sudah ngetop duluan! [Tertawa]. Gue aja nggak ngetop, bagaimana bisa membuat elo ngetop? [Tertawa]
Bhita: Siklus yang dialami sekarang akan mengalami titik jenuhnya, tinggal bagaimana sekarang setiap orang bisa menjadi agent of change di lingkungan masing-masing untuk saling mempengaruhi sebelum semuanya jatuh dan terulang lagi siklus ini.
Krisna: Kalau dibilang kualitasnya menurun gue setuju, terutama karena siklus tadi dan itu akan berputar terus. Mengenai penurunan kualitas musisinya sendiri yang sekarang serba instan dan sangat tergantung teknologi digital itu juga benar. Kualitas anak-anak band sekarang ingin cepat populer sehingga dalam berkarya pun mereka sudah tidak memikirkan lagi kreatifitas dan inovasi, yang penting ikut saja. Gue pribadi nggak khawatir karena yakin sekali setelah era pop Melayu ini akan lahir lagi musik-musik berkualitas, entah itu dari rock, pop, jazz dan sebagainya.
Armand Maulana: "Kami prihatin dengan musik Indonesia sekarang, musik Indonesia sekarang kebanyakan menye-menye semua, tapi gue nggak bisa menyalahkan, siapa sih yang nggak mau dapat uang, karena yang laku kan lagu-lagu yang kaya gitu"
Gilang Ramadhan: "kualitas musik di luar negeri jauh lebih maju daripada di Indonesia"
Ridho Slank: "Musik Indonesia sedang mengalami degradasi. Wah, gue nggak bisa ngomong apa-apa. Gue malu ngeliatnya"
Kikan Cokelat: "Prihatin dengan perkembangan musik dalam negeri, Kalau gue ngelihat acara-acara musik seperti sekarang cukup menyedihkan. Kayaknya gampang banget mau jadi artis, gue lihat sih agak kurang sehat"
Tohpati: "kualitasnya kalau menurut saya agak menurun, jangan terlalu banyak orang yang nyari duit dari musik yang asal-asalan. Mestinya dibalik,harus dipelajari musiknya dulu, baru nyari duit, Pengennya sih lebih bagus aja,sekarang lagi benar-benar terlalu membego ya, kualitas memang satu hal yang harus dikejar dari industri musik kita sekarang ini"
Dwiki darmawan: "kualitas musik pop Indonesia dinilai menurun kualitasnya di segi lirik"
Tompi: ""Industri musik kita secara kuantitas berkembang sangat pesat tetapi tidak diimbangi kualitasnya, label besar tidak berani menggarap artis/band diluar genre pop yg laku di pasar, sehingga tidak heran banyak sekali pendatang baru bermunculan dan tiba-tiba populer karena lagu-lagunya
disukai masyarakat, meskipun miskin dalam artian kualitas musikalnya"
David Naif : "Teman ada yang curhat mereka (band non Melayu) diketawain sama produser karena lagunya nggak seperti ST-12 dan Hijau Daun, Jadi produser nggak ngembangin artisnya malah dibatasi, dibikin sama semua. Kan aneh, pilihan musik orang beda-beda malah dibikin sama,"
Yovie widiyanto : “AMI adalah Anugerah Musik Indonesia, bukan Anugerah Musik Melayu!”
Dan berikut dari pelaku industri musik Indonesia.
FARIZ RM : Salah seorang arsitek musik pop Indonesia
KRISNA J. SADRACH : Pemain bass sekaligus leader band thrash metal pionir Suckerhead yang juga berprofesi sebagai Produser Musik
DUTO SULISTIADI : General Manager Production SCTV
BHITA HARWANTRI: Music Director I-Radio FM Jakarta
------------------------------------------------------------------
Duto: Sebenarnya mayoritas masyarakat kelas bawah kita itulah yang membeli musik Indonesia, entah itu rekaman versi bajakan atau orisinalnya. Kalau yang kelas menengahnya mungkin mereka sudah mampu beli iPod, tinggal copy musiknya selesai. Begitu juga mereka yang mengirim sms ke radio dan TV, mendownload RBT, masyarakat kelas bawah.
[b]Fariz: Mungkin perkembangan teknologi juga berdampak di sini. Dulu rekaman masih sulit dan mahal sehingga setiap masuk studio rekaman musisinya harus bertanggung jawab moral terhadap karyanya. Sekarang semua komputer bisa memuat software studio, Makanya saya sering bilang jaman sekarang kita kekurangan pemusik yang memang benar-benar pemusik. Sekarang tolok ukurnya popularitas, semua orang ingin masuk televisi.
Krisna: Gue punya pengalaman yang membuat gue agak shock. Dua tahun terakhir ternyata banyak band atau artis yang sama sekali nggak punya konsep saat masuk ke studio rekaman. gue tanya kalian maunya seperti apa musiknya? Referensinya apa? Baru nanti gue kembangkan. Yang terjadi belakangan ini sering, bukan sedikit ya, mereka bilang, Terserah aja deh, Mas. Yang penting gue bisa ngetop! Itu nggak pernah ada jaman kita dulu. Jadi dibebankannya ke gue [Tertawa]. Bagaimana caranya membuat mereka bisa ngetop? [Tertawa]. Gue jawab, Kalau gue bisa, gue sudah ngetop duluan! [Tertawa]. Gue aja nggak ngetop, bagaimana bisa membuat elo ngetop? [Tertawa]
Bhita: Siklus yang dialami sekarang akan mengalami titik jenuhnya, tinggal bagaimana sekarang setiap orang bisa menjadi agent of change di lingkungan masing-masing untuk saling mempengaruhi sebelum semuanya jatuh dan terulang lagi siklus ini.
Krisna: Kalau dibilang kualitasnya menurun gue setuju, terutama karena siklus tadi dan itu akan berputar terus. Mengenai penurunan kualitas musisinya sendiri yang sekarang serba instan dan sangat tergantung teknologi digital itu juga benar. Kualitas anak-anak band sekarang ingin cepat populer sehingga dalam berkarya pun mereka sudah tidak memikirkan lagi kreatifitas dan inovasi, yang penting ikut saja. Gue pribadi nggak khawatir karena yakin sekali setelah era pop Melayu ini akan lahir lagi musik-musik berkualitas, entah itu dari rock, pop, jazz dan sebagainya.
|-Death-Cube-|- Moderator
- Posts : 30
Points : 34
Reputation : 1
Join date : 2010-10-12
Age : 33
Location : DisneyLand-•
Re: Pandangan pada musik Indonesia saat ini.
Setujuh sama Bang Armand.. Music Indo sekarang Banyak bgt yang METAL !!! MELAYU TOTAL !!
Re: Pandangan pada musik Indonesia saat ini.
Cinta 1 malam.. OoH indahnya.
Cinta 1 malam.. buat ku bahagia..
Cinta 1 malam.. buat ku bahagia..
|-Death-Cube-|- Moderator
- Posts : 30
Points : 34
Reputation : 1
Join date : 2010-10-12
Age : 33
Location : DisneyLand-•
Similar topics
» Terlalu Banyak Cahaya Saat Malam Naikkan Berat Badan
» TimNas Indonesia dan Naturalisasinya, Mampu gak sih?
» Sharing Sharing tentang Musik yukkk!!!
» Keselamatan Nuklir Indonesia Dinilai Baik
» Alasan Mengapa Superhero Tidak Mau Membantu Indonesia
» TimNas Indonesia dan Naturalisasinya, Mampu gak sih?
» Sharing Sharing tentang Musik yukkk!!!
» Keselamatan Nuklir Indonesia Dinilai Baik
» Alasan Mengapa Superhero Tidak Mau Membantu Indonesia
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|
Sun Aug 12, 2012 4:44 pm by dewangga
» RF Chronicles
Thu Jul 19, 2012 3:08 pm by avalo2k12
» member baru
Sun Oct 16, 2011 5:15 pm by boito tatsuya
» Perkenalan Member
Fri Nov 19, 2010 12:05 am by goysoy
» menjelang idul adha
Tue Nov 16, 2010 10:46 pm by aldy88
» aktifkan basket nasio kembali.
Tue Nov 16, 2010 10:41 pm by aldy88
» [OOT] Post Your Rig Here
Wed Nov 03, 2010 2:44 am by ♥koplak♥
» Terobosan baru keyboard [PIC]
Tue Nov 02, 2010 6:39 am by ♥koplak♥
» 2 years ago pic
Mon Nov 01, 2010 12:44 am by |-Death-Cube-|